Ada 11 hal atau perbuatan yang membatalkan shalat dimana shalat orang yang melakukan salah satu atau lebih dari batal shalat tersebut menjadi batal dan harus diulang. Adapun jumlah rokaat shalat secara umum ada 17 rakaat kecuali pada hari Jumat atau kecuali bagi musafir yang mengqashar (memperpendek) shalatnya. Hal yang Membatalkan Shalat(Berbicara) Artinya, berbicara dengan sengaja dengan kata-kata yang cocok digunakan untuk berbicara di kalangan anak Adam, baik yang berkaitan dengan manfaat shalat maupun tidak. (kedua) gerakan yang banyak dan terus menerus seperti tiga langkah, sengaja atau tidak sengaja. Meski sedikit gerakan tubuh, hal itu tidak membatalkan shalat, seperti loncat. (ketiga dan keempat) hadats kecil dan besar, serta terkena najis yang tidak dima'fu. Baca juga: macam macam najis Jika pakaiannya terkena kotorannya kering, maka dia langsung menggoyangkan pakaiannya sejenak, maka shalatnya tidak batal. (kelima) terbuka aurat dengan sengaja. Jika angin bertiup membuka auratnya, lalu segera menutupnya kembali, maka shalatnya tidak batal. (keenam) mengubah niat. Seperti niat yang keluar dari shalat. (ketujuh) membelakangi/berpaling dari kiblat. Seperti memposisikan kiblat di belakang punggungnya. (delapan & sembilan) makan dan minum, baik makanan dan minuman itu banyak maupun sedikit. Kecuali dalam bentuk ini orang yang melakukannya tidak mengetahui keabsahannya. (sepuluh) tertawa. Sebagian ulama mengungkapkannya dalam bahasa “dlahqi (tertawa terbahak-bahak)”. (sebelas) orang murtad. Kemurtadan adalah melanggar Islam dengan perkataan atau perbuatan. Bilangan Rakaat ShalatJumlah rakaat shalat wajib, artinya shalat satu hari satu malam di rumah kecuali hari Jumat adalah tujuh belas rakaat. Jumlah rakaat pada hari Jum'at Adapun hari Jumat, jumlah rakaat shalat wajib pada hari itu adalah lima belas rakaat. Jumlah rakaat shalat musafir yang memperpendek shalat. Jumlah rakaat shalat setiap hari ketika bepergian bagi orang yang melakukan shalat qashar adalah sebelas rakaat. Kata mushannif “dalam jumlah rakaat ada tiga puluh empat sujud, sembilan puluh empat takbir, sembilan tasyahud, sepuluh salam, dan seratus lima puluh tiga tasbih. Jumlah rukun dalam shalat adalah seratus dua puluh enam rukun, yaitu tiga puluh rukun pada shalat subuh, empat puluh dua rukun pada shalat Maghrib, dan lima puluh empat rukun pada shalat empat rakaat” hingga akhir salat. kata-katanya jelas dan tidak perlu dijelaskan. Shalat Yang Tidak Mampu BerdiriDan barang siapa yang tidak mampu berdiri saat melaksanakan shalat wajib karena ada kesulitan yang dialaminya saat berdiri, maka ia diwajibkan shalat dengan duduk pada posisi yang diinginkannya.
Namun, duduk iftirasy dengan lebih utama daripada duduk tarabbu' (bersila) menurut pendapat yang lebih dzhahir. Dan barang siapa yang tidak mampu duduk, maka diperbolehkan shalat di menyamping. Jika tidak bisa tidur menyamping, maka diperbolehkan shalat dengan posisi telentang dan kedua kaki menghadap kiblat. Jika dia tidak mampu melakukan semua itu, maka dia harus memberi isyarat dengan mata dan niat di hatinya. Dan wajib baginya menghadap kiblat dengan wajahnya dengan meletakkan sesuatu di bawah kepalanya dan memberi isyarat dengan kepalanya sambil rukuk dan sujud. Jika dia tidak bisa memberi isyarat dengan kepalanya, maka dia harus memberi isyarat dengan mata. Jika dia tidak mampu memberikan isyarat dengannya, maka dia harus melaksanakan rukun shalat di dalam hatinya. Dan tidak boleh meninggalkan shalat selama pikirannya masih ada. Baca juga: syarat wajib shalat Orang yang shalat dalam posisi duduk, maka dia tidak wajib mengqadala' dan pahalanya tidak berkurang, karena sesungguhnya dia adalah orang yang telah udzur. Adapun sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang shalat dengan posisi duduk, maka dia mendapat setengah pahala orang yang sholat berdiri. Dan barang siapa yang sholat sambil tidur, maka dia mendapat setengah pahala orang yang sholat. duduk." Kemudian ditujukan kepada orang yang melaksanakan shalat sunnah dan dia dalam keadaan mampu.
0 Comments
Seorang baru wajib melaksanakan shalat lima waktu jika memenuhi tiga syarat wajib shalat, yaitu Islam, baligh, dan akal sehat. Dengan terpenuhinya ketiga syarat tersebut, maka ia disebut mukalaf, yaitu orang yang wajib mentaati aturan-aturan syariat Islam. Sholat sunnah juga penting untuk memperbanyak ibadah kita kepada Allah. Tiga Syarat Wajib ShalatPertama Islam: Jadi shalat tidak wajib bagi orang kafir asli. Dan tidak wajib mengqadla' ketika dia masuk Islam. Adapun orang yang murtad, maka wajib baginya untuk shalat dan mengqadlainya ketika dia telah kembali ke Islam. Yang kedua adalah Baligh. Jadi shalat tidak wajib bagi anak laki-laki dan perempuan yang masih kecil. Namun, keduanya harus diperintahkan untuk melakukan shalat setelah usia tujuh tahun jika mereka telah tamyiz, jika tidak maka mereka diperintahkan setelah tamyiz. Dan keduanya harus dipukul karena meninggalkan shalat setelah berumur sepuluh tahun. Yang ketiga adalah memiliki akal sehat. Jadi shalat tidak wajib bagi orang gila. Kata-kata mushannif "akal adalah batas taklif (hukum syariah)" tidak tercantum dalam beberapa edisi materi. Macam Macam Sholat SunnahAda lima shalat sunnah. Dalam beberapa redaksi dinyatakan dalam bentuk jama' yaitu "الْمَسْنُوْنَاتُ".
Yaitu, shalat dua hari raya, artinya hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Dan shalat dua gerhana, artinya gerhana matahari dan gerhana bulan. Dan istisqa', artinya shalat istisqa'. Sholat Sunnah Rawitib Sholat sunnah yang mengiringi sholat fardlu, yang juga diekspresikan dengan sholat sunnah ratibah / rawatib, ada dua belas rokaat. Subuh dua rakaat, empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat setelahnya, empat rakaat sebelum Ashar, dua rakaat setelah Maghrib, dan tiga rakaat setelah Isya yang digunakan untuk shalat witir. , satu rakaat. Sholat Witir Sholat witir minimal satu rokaat. Dan shalat witir maksimal sebelas rakaat. Waktu sholat witir adalah antara sholat isya' dan subuh. Jadi, jika seseorang melakukan shalat witir sebelum shalat Isya, baik sengaja maupun lupa, maka shalat yang dilakukan tidak dianggap. Sholat muakad rawatib (yang sangat dianjurkan) dari semua sholat sunnah di atas memiliki sepuluh rokaat. Artinya, dua rakaat sebelum Subuh, dua rakaat sebelum dan sesudah Dhuhur, dua rakaat setelah Maghrib dan dua rakaat setelah shalat Isya. Sholat Sunnah Selain Rawatib Dan tiga shalat sunnah muakkad yang tidak mengikuti shalat farldu. Salah satunya adalah shalat malam. Sholat sunnah mutlak di malam hari lebih utama dari sholat sunnah di siang hari. Sholat sunnah yang mutlak di waktu tengah malam adalah yang paling utama. Kemudian di penghujung malam yang lebih utama. Ini untuk orang-orang yang membagi malam menjadi tiga bagian. Yang kedua adalah Sholat Dhuha. Sholat Dhuha minimal dua rakaat. Dan maksimal adalah dua belas rakaat. Baca juga: tata cara shalat dhuha Waktu shalat dhuha dimulai dari terbitnya matahari-kira-kira setinggi tombak-sampai terbenamnya matahari, sebagaimana diriwayatkan Imam an Nawawi dalam kitab Tahqiq dan Syarh al Muhadzdzab. Yang ketiga adalah shalat tarawih. Artinya, shalat dua puluh rakaat dengan sepuluh salam setiap malam di bulan Romadlon. Dan totalnya lima tarawihan. Dalam setiap pelaksanaan shalat tarawih dua rakaat, seseorang melakukan niat "sunnah tarawih" atau "qiyam Romadlon (hidup di bulan Romadlon)". Dan jika seseorang mengerjakan shalat tarawih empat rokaat sekaligus dengan satu salam, maka shalat yang dikerjakannya tidak sah. Waktu sholat tarawih adalah antara sholat isya' dan subuh. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
September 2021
CategoriesNetwork |